- Get link
- X
- Other Apps
Posted by
Hendra Gunawan
on
- Get link
- X
- Other Apps
Bagi yang kurang paham mengenai rangkaian dasar listrik, maka mereka menggunakan logika mereka dalam urusan pemasangan listrik. Disebut salah sih tidak, karena rangkaian mereka berhasil menyala. Namun yang kurang tepatnya itu dalam masalah keamanan dan penggunaan komponen yang tidak sesuai spesifikasi. Contohnya, pemasangan lampu listrik sederhana pada listrik PLN di rumah dipasang menggunakan kabel bukan untuk tegangan PLN, dipasang asal lampu menyala saja dan menempatkan sakelar tidak pada seharusnya yaitu pada kabel dengan kutub 0. Memang arus listrik PLN itu arus bolak balik, jadi mau dipasang bolak balik pun lampu tetap menyala. Tapi pada arus bolak balik tersebut terdapat muatan fasa dan nol, yang mana seharusnya sakelar ditempatkan pada muatan fasa. Kenapa begitu, karema apabila sakelar dipasang pada jalur nol, maka meski lampu tidak menyala tetapi ketika kabel yang tehubung ke lampu secara sengaja atau tidak tersentuh maka akan tetap mengalir mengalir tegangan dan kita akan tersengat. Namun sebaiknya, untuk hal tersebut sebaiknya anda memanggil petugas atau orang yang sudah ahlinya dalam bidang listrik tegangan tinggi.
Ada dua jenis arus listrik, yaitu ada arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC). Apabila diartikan berdasarkan dua kutub yang keluar dari sumber arusnya maka :
Arus searah yaitu arus yang memiliki muatan positif (+) dan muatan negatif(-) seperti pada batere dan accu (aki) sedangkan arus bolak-balik adalah arus yang memiliki muatan fasa (~) dan nol (0) seperti arus listik dari PLN ke rumah-rumah.
Beban atau lampu yang digunakan pun harus kompatible atau sesuai dengan arus yang digunakan. Untuk arus searah, dalam pemasangannya dengan beban/lampu, maka pemasangannya pun tidak boleh terbalik antara kutub positif dengan kutub negatif karena apabila terbalik lampu tidak akan menyala, bahkan beban lain selain lampu (alat elektronik lainnya) apabila pemasangannya terbalik bisa-bisa menjadi rusak. Berbeda dengan arus bolak balik, pemasangannya pada beban/lampu terbalik pun tidak apa-apa dan tidak akan merusak lampu/perangkat beban lainnya.
Pada sumber listrik maupun pada lampu biasanya terdapat dua kutub. Apabila kita sambungkan masing-masing kutub tersebut (seperti pada gambar) maka lampu akan menyala. Tetapi seperti yang sudah saya sebutkan diatas untuk rangkaian tertutup arus searah apabila terbalik pemasangannya lampu tidak akan menyala. Gambar di bawah merupakan rangkaian tertutup arus searah dan rangkaian tertutup arus bolak balik.
Agar lampu bisa dimatikan dan dihidupkan secara mudah, maka tinggal kita pasang saklar pada salah satu kebel. Pemasangan sakelar ini pun tidak sembarangan, pemasangannya untuk arus searah harus pada jalur positif (+) dan pada arus bolak balik harus pada jalur fasa (~). Tujuannya adalah untuk keamanan, agar ketika saklar dibuka/diputuskan maka tidak ada arus listrik yang mengalir pada lampu, karena arus listrik mengalir dari muatan positif (+) ke muatan negatif (-) sama halnya dengan arus bolak balik arus listrik mengalir dari muatan fasa ke muatan nol.
Sebagai percobaan anda di rumah sebaiknya gunakan arus listrik searah dengan tegangan kecil seperti menggunanak batere senter atau batere hp dengan beban lampu LED, karena kalau menggunakan sumber arus PLN itu sangat berbahaya apalagi apabila anda masih awam dalam urusan listrik dan saya sangat tidak menyarankannya serta tidak bertanggung jawab untuk itu.
Terima kasih, semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar, namun tidak diperkenankan menggunakan kata-kata k@sar, sp@m, iklan produk, hal-hal yang berbau p*rn*gr*fi, s@ra, politik serta hal-hal yang tidak berhubungan dengan blog ini dan anda tunduk terhadap Syarat dan Ketentuan Kami.
Untuk komentar yang tidak berhubungan dengan Artikel diatas silahkan berkomentar DISINI